Jumat, 05 Juli 2013

Agar Semua Gakin Dapat Jatah, Dana BLSM Dipotong Rp 150 Ribu

 
CILAMAYA WETAN, RAKA - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kecamatan Cilamaya Wetan mulai digelontorkan, Kamis (4/7), untuk 4 desa. Sedangkan di Kecamatan Lemahabang, baru dua desa yang dicairkan. Sayangnya, sejumlah warga mengaku, mereka hanya menerima uang Rp 150 ribu.
Bedasarkan pantauan RAKA, ratusan warga berdesakan mengantre di halaman kantor Kecamatan Cilamaya Wetan yang sedang dibongkar. Meski disediakan kursi, ribuan warga tidak tertib mengantre. Padahal pihak pos berulang-ulang meminta keteriban. Pantauan RAKA, dari beberapa penuturan warga penerima BLSM Rp 300 ribu mereka hanya mendapati Rp 150 ribu lantaran dipotong yang katanya untuk pemerataan bagi warga miskin yang tidak kebagian.
Ratim, warga Dusun Sidamulya RT 05/08 Desa Cilamaya, mengaku kecewa karena diauinya minim pengamanan. Dikatakannya, sehingga warga sulit dikendalikan. Ia yang datang pukul 07.00 pagi antre, namun menjelang siang penerima BLSM makin membludak, terlebih 4 desa lainnya juga turut berjubel seperti dari Mekarmaya, Sukatani dan Muara.
Kepada RAKA ia mengaku tidak menerima Rp 300 dari yang seharusnya. Karena atas perintah RT sebagian dana kompensasi atau Rp 150 ribu harus diberikan kepada warga yang belum kebagian lantaran membutuhkan. Meski demikian ia justru mengaku rela asalkan diberikan tepat sasaran. "Saya rela saja asal tepat sasaran, saya mau gunakan uang ini buat beli obat sawah," ujarnya.
Warga Cilamaya lainnya, Dedeh mengatakan, meski duit jatahnya dipotong, ia tidak mempersoalkannya. Yang terpenting menurutnya, yang lain bisa kebagian dan sisanya untuk keperluan anak sekolah. "Saya mah buat beli buku anak saya yang sekolah," cetusnya.
Kades Cilamaya Kuswaedi mengatakan, jumlah orang miskin ada 2.000-an keluarga, namun data penerima BLSM hanya sebanyak 795 orang. Diakuinya, ia bersama kades lainnya menolak uang kompensasi itu dibagikan di kantor desa lantaran khawatir menjadi sasaran kemarahan warga yang tidak kebagian.
Sementara saat ditanya soal potongan, ia mengaku tidak pernah mengarahkan maupun mengintruksikan agar BLSM dipotong, meskipun dengan alasan pemerataan. Itu lanjutnya, mungkin inisiatif dari RT masing-masing yang disepakati penerima. Meski demikian, ia berpandangan tetap hal demikian kurang baik.
Ditambahkannya, minimnya sasaran penerima BLSM hingga waktu yang serba mepet juga berdampak pada kerja ekstra para perangkat desa seperti pembuatan KK dan KTP untuk syarat menerima BLSM. Jikapun tidak ada, desa harus mengeluarkan surat keterangan domisili. Apalagi lanjutnya, hari Rabu data penerima datang sehari kemudian BLSM dibagikan. "Kita yang pasti gak ada arahan maupun intruksi pemotongan meskipun demi pemerataan," ujarnya.
Sedangkan di Kecamatan Lemahabang, pembagian BLSM dilakukan di Kantor Desa Ciwaringin. Meskipun diguyur hujan, ratusan warga rela antre untuk mendapatkan uang Rp 300 ribu. Sore harinya, warga miskin di Desa Waringinkarya juga mendapatkan jatah serupa. Di sisi lain dikabarkan, di Desa Karyamukti warga miskin yang tidak kebagian kartu BLSM melakukan aksi Unjuk rasa ke kantor desa untuk menanyakan alasan kenapa mereka tidak diperhatikan.
Sekdes Ciwaringin Abdul Manan mengatakan, pihaknya membagikan di desa karena selain persoalan transportasi dan akses jauh juga pembagian di kantor desa lebih ideal dan dekat. Di desanya lanjut Manan, tidak ada pemotongan BLSM. Namun diakuinya, ada yang dimsuyawarahkan antar sesama masyarakat penerima BLSM itu sendiri untuk membantu yang tidak terbagi. Data penerima sendiri di Ciwaringin mencapai 785 keluarga dari yang sehrusnya mencapai 800 keluarga miskin.
Ia ,menilai data penerima BLT jauh lebih banyak ketimbang data BLSM saat ini. "Itu hak sendiri penerima, silahkan saja dimusyawarahkan. Kalau gak salah ada yang mengelola dari warga dengan besaran Rp 100 ribu," ujarnya hati-hati.
Sementara para perangkat desa khususnya Kaur Kesra nampak sibuk mengurusi validasi data dengan KK dan KTP sebagai syarat menerima kartu BLSM. (rud)
Sebarkan Artikel :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar